SKIZOFRENIA
Skizofrenia
adalah gangguan kejiwaan dan kondisi
medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normalkognitif, emosional dan tingkah laku.Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya
perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan
antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) danhalusinasi (persepsi tanpa ada rangsang
pancaindra).
Jenis Skizofrenia
Berikut ini beberapa Jenis dari Skizofrenia :
S Paranoid Skizofrenia
Jenis skizofrenia dimana
penderitanya mengalami bayangan dan khayalan tentang kontrol dari orang lain
dan juga kesombongan yang berdasarkan kepercayaan bahwa penderita itu lebih
mampu dan lebih hebat dari orang lain.
S Skizofrenia Tidak Teratur
Jenis skizofrenia yang sifatnya
ditandai terutama oleh gangguan dan kelainan di pikiran. Seseorang yang
menderita skizofrenia sering menunjukkan tanda tanda emosi dan eksspressi yang
tidak esuai untuk keadaan nya. Halusinasi dan khayalan adalah gejala gejala
yang sering dialami untuk orang yang mederita skizofrenia jenis ini.
S Katatonia Skizofrenia
Jenis skizofrenia yang ditandai
dengan berbagai gangguan motorik, termasuk kegembiraan ekstrim dan pingsan.
orang yang menderita bentuk skizofrenia ini akan menampilkan gejala negatif:
postur katatonik dan fleksibilitas seperti lilin yang bisa di pertahankan dalam
turun waktu yang panjang.
S Dibedakan Skizofrenia
Jenis skizofrenia dimana penderita
penyakitnya memiliki delusi, halusinasi dan perilaku tidak teratur tetapi tidak
memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, tidak teratur, atau katatonik.
S Sisa Skizofrenia
Skizofrenia sisa akan di diagnosis
ketika setidaknya epsiode dari salah satu dari empat jenis skizofrenia yang
lainnya telah terjadi. Tetapi skizofrenia ini tidak mempunyai satu gejala
positif yang menonjol.
Penyebab Skizofrenia
Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara
lain :
1.
ketidakmampuan seseorang
mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.
2.
Penyimpangan komunikasi: pasien sulit
melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau
berputar-putar (sirkumstantial).
3.
Gangguan atensi: penderita tidak mampu
memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan atensi.
4.
Gangguan perilaku: menjadi pemalu,
tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang,
menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia :
Gejala-gejala
skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas:
1.
Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
2.
Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).
Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan seseorang mengalami
skizofrenia :
1. Mengisolasi diri atau menarik diri dari pergaulan sosial
2. Irasional, mengatakan atau meyakini sesuatu yang aneh atau ganjil
3. Peningkatan paranoia atau mempertanyakan motivasi orang lain
4. Mudah emosi
5. Permusuhan atau kecurigaan
6. Peningkatan ketergantungan pada obat-obatan atau alkohol (dalam upaya untuk mengobati diri)
7. Kurangnya motivasi
8. Berbicara dengan cara yang aneh tidak seperti diri mereka sendiri
9. Sering tertawa pada waktu yang tidak tepat
10. Insomnia atau susah tidur
11. Penurunan dalam penampilan pribadi dan kebersihan
Meskipun tidak ada jaminan bahwa seseorang yang mengalami satu atau lebih gejala-gejala di atas menderita skizofrenia, sebelas tanda di atas bisa menjadi acuan untuk mengenali apakah ada gangguan yang diderita seseorang.
1. Mengisolasi diri atau menarik diri dari pergaulan sosial
2. Irasional, mengatakan atau meyakini sesuatu yang aneh atau ganjil
3. Peningkatan paranoia atau mempertanyakan motivasi orang lain
4. Mudah emosi
5. Permusuhan atau kecurigaan
6. Peningkatan ketergantungan pada obat-obatan atau alkohol (dalam upaya untuk mengobati diri)
7. Kurangnya motivasi
8. Berbicara dengan cara yang aneh tidak seperti diri mereka sendiri
9. Sering tertawa pada waktu yang tidak tepat
10. Insomnia atau susah tidur
11. Penurunan dalam penampilan pribadi dan kebersihan
Meskipun tidak ada jaminan bahwa seseorang yang mengalami satu atau lebih gejala-gejala di atas menderita skizofrenia, sebelas tanda di atas bisa menjadi acuan untuk mengenali apakah ada gangguan yang diderita seseorang.
Meski bayi dan
anak-anak kecil dapat menderita skizofrenia atau penyakit psikotik yang
lainnya, keberadaan skizofrenia pada grup ini sangat sulit dibedakan dengan
gangguan kejiwaan seperti autisme,
sindrom Asperger atau ADHD atau
gangguan perilaku dan gangguan Post Traumatic Stress Disorder.
Oleh sebab itu diagnosa penyakit psikotik atau skizofrenia pada anak-anak kecil
harus dilakukan dengan sangat berhati-hati oleh psikiater atau psikolog yang
bersangkutan.
Pada remaja perlu
diperhatikan kepribadian pra-sakit yang merupakan faktor predisposisi skizofrenia,
yaitu gangguan kepribadian paranoid atau
kecurigaan berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh. Gangguan
kepribadian skizoid yaitu
emosi dingin, kurang mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta
selalu menyendiri. Pada gangguan skizotipal orang
memiliki perilaku atau tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya
hal-hal aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya, persepsi
pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak
terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat rinci dan ruwet atau stereotipik yang
termanifestasi dalam pembicaraan yang aneh dan inkoheren.
Tidak semua orang
yang memiliki indikator premorbid pasti berkembang menjadi skizofrenia. Banyak
faktor lain yang berperan untuk munculnya gejala skizofrenia, misalnya stresor lingkungan
dan faktor genetik.
Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita skizofrenia jika stresor
psikososial terlalu berat sehingga tak mampu mengatasi. Beberapa jenis
obat-obatan terlarang seperti ganja, halusinogen atau amfetamin (ekstasi)
juga dapat menimbulkan gejala-gejala psikosis.
Penderita skizofrenia
memerlukan perhatian dan empati, namun keluarga perlu menghindari reaksi yang
berlebihan seperti sikap terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu
mengontrol yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Perawatan terpenting dalam
menyembuhkan penderita skizofrenia adalah perawatan obat-obatan antipsikotik yang
dikombinasikan dengan perawatan terapi psikologis.
Kesabaran dan
perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh penderita skizofrenia. Keluarga
perlu mendukung serta memotivasi penderita untuk sembuh. Kisah John Nash, doktor ilmu matematika dan
pemenang hadiah Nobel 1994 yang
mengilhami film A Beautiful Mind,
membuktikan bahwa penderita skizofrenia bisa sembuh dan tetap berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar