Rabu, 05 Juni 2013


CARA MENGATASI SELF ABUSE



Bagaimana self harm itu bisa membantu ?

©      Mengekspresikan emosi yang nggak bisa diungkapin dengan kata-kata.
©      Mentransfer rasa sakit dan tertekan dari dalam.
©      Membantu agar tetap memegang kendali.
©      Mengalihkan perhatian dari emosi berlebihan dan dari kenyataan pahit.
©      Sebagai ungkapan rasa bersalah dan menghukum diri sendiri.
©      Membuat merasa hidup, seenggaknya masih bisa merasakan sesuatu, daripada mati rasa.

Setelah memahami penyebab self harm, diharapkan mereka bisa mencari solusi yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan yang mereka alami.
Perlu kalian ketahui ,self harm ini bisa menyebabkan candu .
Bagaimana menghentikan tindakan melukai diri?
Syaratnya cuma satu, sih sebenarnya. Yaitu mau terbuka untuk membicarakan perasaan ke orang yang bisa dipercaya.
Yang dimaksud dengan orang yang bisa dipercaya adalah orang yang bisa menjaga rahasia.
Karena bagi kebanyakan orang, self abuse itu aneh, nggak normal, sarap, alay, dll. Jadi harus bisa bicara sama orang yang benar-benar bisa memahami dan mengerti kalau masalah self harm ini harus dirahasiain.
Sebaiknya pilih orang dewasa yang bisa bersikap objektif. Orang dewasa yang cukup dekat, misal guru, atau psikolog. Kalau bicara sama orangtua pasti susah, karena mereka pasti bakal marah-marah, ya, kan?
Bisa juga curhat sama sahabat, asalkan mereka bisa memahami dan bisa membantu ngurangin rasa tertekan dan kesepian itu.
Setelah menemukan orang yang bisa diajak bicara, maka bicarakan semua yang ada dalam hati dan pikiran. Keluarkan semua unek-unek, keluhan, dan apapun yang membuat emosi.
Bicara jujur dan apa adanya, bukannya dari awal sudah percaya sama orang itu? Jadi harus total.
Setelah itu ditelaah lagi, apa, sih penyebab perilaku self abuse itu?
Apa karena masalah keluarga? Atau karena di bully di sekolah, atau permasalahan lainnya, misal kesepian, merasa bersalah atau berdosa, dll.
Kemudian dicari solusinya, enaknya untuk menyalurkanemosi ..
Pahami dulu emosi yang muncul dan sikap yang akan menyalurkan emosi itu. Misalkan, emosi itu memicu untuk menyayat kulit, maka sebagai gantinya lebih baik lakuin hal-hal berikut ini :
®    Menyayat diri untuk mengungkapkan emosi yang menyakitkan :
S  Melukis, menggambar atau hanya mencoret-coret di kertas besar dengan tinta atau cat merah.
S   Ungkapkan perasaan di buku harian (Diary).
S   Tulis segala perasaan negatif di sebuah kertas lalu robek-robek.
S  Buat sebuah puisi atau lirik lagu sesuai perasaan yang dirasain.
S  Dengerin lagu yang sesuai dengan perasaan saat itu.

®    Melukai untuk menenangkan diri :
S  Mandi dengan air hangat.
S  Memeluk atau berinteraksi dengan hewan peliharaan
S  Bungkus diri dalam selimut hangat.
S  Memijat tengkuk/leher, tangan dan kaki.
S  Mendengarkan musik tenang dan lembut.

®    Menyayat diri karena merasa sendirian dan mati rasa :
S  Telepon teman (nggak perlu bahas tentang self harm. Cukup ngobrol aja yang santai)
S  Mandi pakai air dingin.
S   Tahan sebongkah es batu di lekukan lengan atau di belakang lutut
S   Kunyah sesuatu dengan rasa yang kuat, misal cabe, permen mint, dll
S   Online ke jejaring sosial dan chatting.

®    Melukai untuk melepaskan kemarahan :
S  Berolahraga dengan kekuatan penuh, misal lari, lompat tali, atau memukul samsak
S  Pukul bantal, atau kasur atau berteriak di bantal.
S   Remas bola karet atau lilin (play-doh, ex).
S   Robek sesuatu, misal, kertas, majalah
S  Bikin suara bising, entah mainin alat musik seheboh-hebohnya, mukul-mukul panci atau apapun yang bikin berisik.

Kurang lebih cara-cara itu bisa mengurangi keinginan buat menyayat kulit. Kalau misal masih nggak mempan juga, ya mau nggak mau harus ketemu psikolog dan menjalani terapi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar